1. Macam Penyimpan Eksternal
Penyimpan
eksternal (secondary stroge atau external storage) adalah peranti yang dapat
menyimpan data secara permanen. Data tidak hilang ketika komputer dimatikan.
Sejauh ini terdapat beraneka ragam penyimpan eksternal. Pita magnetik, hard
disk, disket, dan CD-ROM merupakan sebagian contoh penyimpan eksternal. Kartu
memor merupakan contoh penyimpan eksternal lainnya yang biasa digunakan pada
PDA dan juga pada kamera digital.
Beberapa
jenis penyimpan eksternal mendukung operasi baca dan tulis. Hard disk dan
disket merupakan contoh penyimpan eksternla seperti itu. Namun ada juga
penyimpan eksternal yang hanya bisa ditulis sekali; misalnya CD-WORM.
Peranti
penyimpanan eksternal sebenarnya mencakup dua bagian, yaitu media tempat
penyimpanan itu sendiri dan peranti untuk membaca atau menulis ke media
tersebut. Peranti untuk membaca atau menulis ini disebut drive. Sebagai contoh,
media floppy disk memerlukan peranti floppy disk drive.
2. Pita Magnetik
Media
penyimpan pita magnetik (magnetic tape) terbuat dari bahan magnetik yang
dilapiskan pada plastik tipis, seperti pita pada pita kaset. Pada proses
penyimpanan atau pembacaan data, kepala pita (tape hade) harus menyentuh media,
sehingga dapat mempercepat keauasan pita.
Data
pada pita magnetik direkam secara berurutan dengan menggunakan drive yang khusu
untuk masing-masing jenis. Karena perekaman dilakukan secara sekuensial, maka
untuk mengakses data yang kebetulan terletak di tengah, drive terpaksa harus
memutar gulungan pita, hingga head mencapai tempat data tersebut. Hal ini
membutuhkan yang relatif lama.
Secara
garis besar , pita magnetik dibedakan menjadi reel tape dan tape cartridge.
Reel tape, berupa pita magnetik yang digulung dalam wadah berbentuk lingkaran,
sedangkan cartridge berbentuk seperti kaset video atau bahkan ada yang seperti
kaset audio.
Pita
magnetik mempunyai ukuran yang dinyatakan dengan istilah kepadatan pita (tape
density). Dalam hal ini, ukuran yang digunakan adalah BPI (bytes per inch) atau
jumlah byte per inci. Sebagai contoh, kepadatan 9.600 BPI berarti bahwa pita
dapat mengandung 9.600 byte dalam setiap inci.
Jenis
teknologi yang digunakan pada pita magnetik beraneka ragam. Beberapa contoh :
QIC, Travan, DAT, 8mm, Mammoth, AIT Technology, Digital Linear Tape, Super DLT,
teknologi ADR, Linear Tape Open, dan teknologi VXA. Selain itu terdapat pula
teknologi yang mampu menggabungkan sejumlah pita atau bahkan dengan peranti
penyimpan yang lain.
a. QIC
QIC
adalah singkatan dari dari quarter-inch-tape. Semula dibuat oleh perusahaan 3M
untuk menyimpan data telekomunikasi, tetapi kemudian banyak digunakan pada PC
tunggal karena harganya murah.
Tape
QIC secara otomatis mengoreksi data yang baru saja ditulis, dan jika menemui
kesalahan, otomotis akan menuliskan kembali ke bagian pita berikutnya.
Kelemahan
utama QIC adalah pada kompatibilitasnya. Tak semua drive QIC kompatibel dengan
standar. Biasanya QIC menggunakan 72 track (jalur penulisan data pada pita).
Saat ini maksimal 144 track, dengan kemampuan merekam data 10 sampai dengan 13
GB.
b. Travan
Travan
dengan format TR-5 memiliki 108 track. Kemampuan penyimpanan sebesar 10GB/20GB
dan dengan kecepatan transfer data sebesar 1 Mbps.
c. DAT
DAT
merupakan singkatan dari Digital Audio Tape. Teknologi DAT dipergunakan untuk
merekam pada pita dengan lebar 4 mm dengan mempergunakan teknik perekaman helical scan, yaitu teknik
yang digunakan untuk merekam pada video tape dengan kecepatan putaran 2000 RPM.
Pada teknik helical scan, perekaman
dilakukan dalam posisi tulis agak miring, mampu merekam lebih padat. Untuk
menghindari kesalahan, perekaman ditambah dengan ECC (Error Correction Code).
Bila ada kesalahan perekaman, perekaman akan dilakukan ulang.
Bila
pada saat restore (data dibaca untuk dituliskan ke hard disk) pita akan diputar
terlebih dahulu untuk menemukan titik ujung penulisan data. Saat mengembalikan
data dari pita ke sistem komputer, apabila terjadi kesalahan, kerusakan
tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan ECC. Setelah semua data
terverifikasi dengan benar, seluruh data dituliskan ke hard disk.
Salah
satu format DAT adalah DDS (Digital Data Storage). Salah satu standar DDS yaitu
DDS-4 yang mempunyai kapasitas 20GB (atau 40GB untuk yang terkompresi) dengan
kecepatan transfer data sebesar 2,4/4,8 Mbps.
d. 8mm
Teknologi
pita 8mm semula ditujukan untuk industri video, untuk menyimpan citra berwarna
berkualitas tinggi. Saat ini teknologi 8mm telah diadopsi oleh industri
komputer sebagai cara menyimpan data dalam jumlah besar, lebih besar daripada
DAT.
Pita
8mm juga memanfaatkan teknologi helical scan. Selain itu ada dua protokol utama
yang diterapkan pada teknologi ini, dengan mempergunakan algoritma kompresi
yang berbeda dan teknologi drive yang berbeda juga. Teknologi tersebut adalah
Mammoth buatan Exabyte Corporation serta AIT (Advanced Intelligent Tape) buatan
Seagate dan Sony.
e. Mammoth
Mammoth
memiliki teknologi yang lebih maju dan handal. Drive Mammoth memiliki suku
cadang yang lebih sedikit dibandingkan drive 8mm serta didesain secara khusus
untuk meningkatkan reliabilitas, dengan mengjaga kestabilan putaran dan
penarikan pita. Mammoth memiliki sistem peredam guncangan dan dapat mengkalibrasi
diri serta mencari serta melaporkan adanya kesalahan.
Mammoth
menggunakan ECC Reed Solomon dua level yang dapat membetulkan kesalahan dengan
menuliskan ulang blok yang bersangkutan pada track yang sama.
Mammoth-2
(M2) memecahkan standar kecepatan dan kapasitas pita. Jika kecepatan semula
hanya 12 Mbps dan dengan kapasitas maksimal 60GB, maka dengan antarmuka Ultra
2/LVD SCSI, dengan hend multichannel, algoritma pembetulan kesalahan ECC3,
kompresi dengan ALDC (Adaptive Lossless Data Compression), kapasitas
maksimalnya menjadi 150GB dan dengan kecepatan 30 Mbps.
Mammoth
mengalami perkembangan drastis pada teknologi pita yang dahulunya dikenal
sebagai peranti perekam yang kecepatannya sangat jauh tertinggal dibandingkan
dengan piringan magnetik.
f. Teknologi AIT
Tape
cartridge AIT memanfaatkan cip MIC yang berupa EEPROM 64KB. Fungsi cip ini
adalah untuk merekam semua informasi yang kalau pada pita lain selalu terdapat
dalam segmen pertama. Informasi yang dimaksud antara lain berupa indeks yang
menandai lokasi data dalam berkas.
Saat
pita dimasukkan ke dalam drive, konektor di dalam drive akan terhubung ke cip
MIC. Karena lokasi data dalam berkas dapat diketahui langsung dari cip MIC,
maka drive dapat memperkirakan seberapa jauh harus menggulung, dan tak perlu membaca
tanda alamat seperti yang ada di pita pada umumnya. Saat lokasi data hampir
tercapai, kecepatan putaran berkurang, dan motor mengurangi kecepatan untuk
mulai membaca tanda identitas alamat guna mencari lokasi data yang sebenarnya.
Hasil dari teknologi adalah kecepatan yang jauh meningkat sampai 150 kali
kecepatan pita normal. Selain itu, keausan media menjadi terkurangi karena head
hanya membaca tanda identitas alamat setelah mendekati lokasi file yang di
minta saja.
AIT
juga memanfaatkan teknologi ALDC (Advanced Lossless Data Compression) milik
IBM. Selain itu juga menerapkan ECC red-while-write yang mendeteksi dan
membetulkan kesalahan penulisan.
Sebagai
tambahan, integritas data lebih diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi AME
(Advanced Metal Evaporated). Media pita biasanya berupa lapisan bahan magnetik
yang terbuat dari partikel metal atau oksida dengan berbagai kekuatan magnetik,
yang dikombinasi dengan bahan perekat untuk merekatkan bahan tersebut ke pita
plastik. Pelapisan media dapat dilakukan dengan penyemprotan. Namun, cara ini
dapat mengakibatkan kontaminasi media dengan bahan kimia lain yang berakibat
pada penurunan kualitas perekaman.
Teknologi
AME menggunakan ruangan hampa udara berisi partikel metal yang diuapkan,
karenanya molekul magnetik ini lebih menyatu tanpa menggunakan perekat.
Kemudian lapisan tersebut ditutup dengan karbon yang sangat keras menyerupai
intan DLC (Diamond Like Carbon) untuk menjga lapisan magnetis di bawahnya dari
keausan atau goresan. Dengan adanya pemanfaatan teknologi AME ini maka usia
pita AIT menjadi lebih lama.
Pada
generasi ketiga, AIT-3 memiliki kapsitas mencapai 100 gigabyte tanpa kompresi
dan dengan kecepatan transfer 28 Mbps atau 260 gigabyte dengan kompresi dan
kecepatan 12 Mbps. Pada teknologi generasi berikutnya, Super-AIT (S-AIT), yang
memanfaatkan fitur AIT berkerapatan tinggi, kapasitas tanpa kompresinya menjadi
500 gigabyte.
g. Digital Linear Tape
Digital
Linear Tape (DLT) buatan DEC (Digital Equipment Corporation) dibuat pertama
kali pada pertengahan 1980; diterapkan pada mesin MicroVAX, yang akhirnya
dipergunakan oleh Quantum Corporation pada 1994.
Pita
DLT lebih lebar 60% dibandingkan dengan pita 8mm dan merupakan pita magnetik
yang terlebar. Track penyimpanannya 128 atau 208.
Hal
yang unik pada pita DLT terletak pada rancangan mekanisme head-nya, yaitu HGA
(Head Guide Assembly). HGA yang berbentuk seperti bumerang dari plat alumunium
ini memungkinkan minimalisasi kontak antara pita dengan head tersebut, sehingga
memperpanjang usia pita maupun head.
DLT
juga memiliki sistem pengendali akselerasi dan penurunan kecepatan pita dengan
tepat, serta didesain untuk dapat membersihkan diri. Hal ini membuat kontak
antara pita dan head terjadi dengan baik sehingga usia head sekitar 30.000 jam-
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan usia head peranti 8mm yang hanya 2.000
jam.
Keunggulan
DLT yang lain adalah indeks berkas yang terletak di akhir pita, yang
memungkinkan head menemukan track tempat berkas berada cepat. Fitur ini membuat
produk-produk DLT dapat menemukan berkas apa saja dalam pita berkapasitas 20
gigabyte dalam rata-rata waktu 45 detik.
Untuk
mencegah kesalahan, DLT menggunakan pendekatan berlapis, dimulai dengan
pemanfaaatan cip ASIC (Application-specific Integrated Circuit) yang membuat kode
pembetulan kesalahan ECC Reed Solomon sebanyak 16 KB di setiap 64 KB data
pemakai, CRC (Cyclic Redundancy code) 64-bit serta EDC (Error-detecyion Code)
untuk setiap 4 KB data. Hal ini masih ditambah lagi dengan verifikasi penulisan
data pada saat penulisan, serta otomatis menuliskan kembali data yang direkam
pada saat dijumpai adanya kesalahan perekaman.
Keunggulan
utama DLT terletak pada kapasitas penyimpanan yang lebih besar, kecepatan
transfer data yang lebih tinggi, dan reliabitasi yang lebih tinggi, terutama
karena media pita tak menyentuh drive secara fisik.
h. Super DLT
Super
DLT memanfaatkan teknik LGMR (Laser Guide Magnetic Recording) yang
menggabungkan antara perekaman optik dan magnetik dengan menggunakan laser
sehingga dapat menempatkan head perekaman secara lebih presisi dan lebih handal
terhadap goncangan dari luar. Sistem POS (Pivoting Optical Servo) yang
diterapkan dalam LGMR ini memungkinkan penulisan dalam track yang lebih padat,
menurunkan biaya pembuatan, serta meningkatkan kenyamanan pengguna karena tak
perlu melakukan pemformatan terlebih dulu. Kapasitas super DLT lebih
ditingkatkan lagi sebanyak 10-20% dengan memanfaatkan sisi belakang pita untuk
merekam data.
Sebagai
hasilnya, diperoleh kapasitas perekaman tak terkompresi sebesar 1,2 terabyte
pada satu cartridge dan dengan kecepatan transfer data 100 Mbps.
i. Teknologi ADR
ADR
(Advanced Digital Recording) merupakan produk hasil riset Philip melalui anak
perusahaannya OnStream. Produk pertama yang diluncurkan pada tahun 1999
memiliki kapasitas normal 15 gigabyte dan 30 gigabyte untuk kompresi.
ADR
memiliki drive yang dapat mengatur posisi secara tepat bila ada pergeseran pita
yang paling kecil sekalipun. ADR dapat membuat 192 track pada tape 8mm.
j. Linear Tape Open (LTO)
LTO
buatan Hewlett-Packard, IBM dan Seagate ditujukan untuk membuat standar
alternatif bagi format DLT milik Quantum. LTO mengkombinasikan keuntungan
linear multi-channel, teknologi servo, kompresi data, layout track dan ECC
untuk memaksimalkan kapsitas kinerja dan realibitasnya.
Ada
dua format yang didasarkan teknologi LTO, yaitu :
1)
Accelis
Format Accelis
dirancang untuk aplikasi yang sangat memerlukan kecepatan akses seperti
pengambilan data secara online. Peranti pita yang berbasiskan format Accelis
diharapkan dapat memberikan kecepatan akses data di bawah 10 detik. Kapasitas
format Accelis mencapai 25 gigabyte dalam keadaan tidak terkompresi dan 50
gigabyte terkompresi dengan kecepatan transfer 10 sampai dengan 40 Mbps.
2)
Ultrium
Teknologi
Ultrium lebih ditujukan untuk keperluan backup data. Format ini memngkinkan
pembuatan produk dengan kapasitas terkompresi 200 gigabyte dan dengan kecepatan
transfer terkompresi 10 sampai dengan 20 Mbps.
k. Teknologi VXA
Teknologi
VXA menggunakan teknik streaming, yaitu mentransfer data pada tape drive jenis
linear maupun helical dengan menggunakan kecepatan yang tetap. Agar drive
tersebut dapat beroperasi secara efisien untuk melayani permintaan data dalam
frekuensi tinggi, komputer harus dapat mengisi penyangga (buffer) drive dengan
penuh. Kecepatan komputer yang rendah atau jalur SCSI yang sibuk dapat
mengakibatkan terganggunya kecepatan streaming dan akan berakibat buruk pada
operasi penulisan maupun media pita.
Untuk
mengatasi masalah kelambatan tersebut, teknologi XVA dari Ecrix Corporation
menggunakan operasi kecepatan yang bervariasi sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan kecepatan komputer atau kesibukan jalur I/O.
VXA
mempunyai pendekatan yang berbeda dalam operasi penulisan data. VXA
memecah-mecah data yang ada menjadi unit-unit kecil, kemudian menambahkan
pembungkus atau verifikasi data sehingga membentuk paket data kecil, yang
sering disebut Discrete Packet Format (DPF), sebelum data dimasukkan ke dalam
media.
DFF
kemudian mengatur agar data tersebut sampai ke buffer, pada waktu yang
berlainan sehingga secara efsien dapat mengisi urutan aslinya. Setiap data
paket berisi 64 byte data, tanda penyinkron, informasi alamat yang asli, CRC
dan ECC. Setiap track berisi 387 paket data.
l. Teknologi Penggabungan Pita Magnetik
Guna
mendukung kecepatan, realibitas dan kapasitas yang diperlukan untuk berbagi
data pada jaringan, biasanya perusahaan-perusahaan memanfaatkan aplikasi pita
penyimpanan yang terotomasi, misalnya seperti berikut :
1)
Tape Library
Tape library
adalah sebuah sistem penyimpanan data yang terdiri atas gabungan beberapa
cartdrige berkapasitas tinggi untuk menyimpan, mengambil data, dan membaca dan
menulis data secra bersamaan. Perangkat keras dari peranti ini terdiri atas
drive ditambah dengan suatu alat yang berfungsi untuk mengambil cartdridge dari
rak dan memasukkannya ke dalam drive saat diperlukan untuk backup, serta
melepas cartdrige yang sudah penuh dan menyimpannya sampai diperlukan. Tape
Library tersedia bagi cartdrige: QIC, Travan, DAT 8mm. Tape Library dapat
dibedakan menjadi unit penyimpan tingkat kecil, menengah hingga besar, yang
dapat memanfaatkan ratusan hingga ribuan cartdrige sekaligus. Tape Library
sering dikenal sebagai near on line atau near-line karena kecepatan aksesnya
tak setinggi hard disk.
2)
Tape Array
Tape array
terdiri atas beberapa drive dengan serangkaian kontroler khusus yang dapat
mengakses data pada drive-drive tersebut secara paralel. Konsepnya menyerupai
teknologi RAID pada hard disk. Dengan cara ini dikatakan dapat mempercepata kinerja
hingga beberapa kali lipat dibandingkan sistem dengan drive tunggal. Namun
sampai saat ini belum terbukti dengan jelas perbedaannya.
3)
Hierarchical Storage
Management (HSM)
HSM ini
dirancang untuk meminimalkan harga penyimpan dan sekaligus mengoptimalkan
kinerjanya, dengan mengkombinasikan berbagai media penyimpanan seperti piringan
magnetik, piringan optik, dan pita magnetik dalam satu unit penyimpan tunggal.
Peranti akan mengatur letak penyimpanan data pada jenis media tertentu sesuai
dengan tingkat keseringan dalam mengakses data tersebut.
3. Hard Disk
Hard disk merupakan salah satu jenis
piringan magnetikyang memiliki kapasitas yang besar. Hard disk memiliki piriga
metal dilapisi dengan bahan yang memungkin kan data dapat disimpan dalam bentuk
titik-titik bermagnet. Data disimpan pada kedua permukaan.
Piringan piringan yang menyusun hard
disk tersimpan rapat dalam hard drive. Tujuannya adalah untuk melindungi dari
partikel debu atau benda kecil lain mengotori piringan sehingga tidak terjadi
tabrakan antara head dan piringan, yang dapat menimbulkan kerusakan.
Sebuah hard disk tersusun dari komponen
– komponen
a.
Piringan
logam (platter)
b.
Head
c.
Rangkaian
elektronik
d.
Rangkaian
penguat
e.
DSP
( digital signal processor)
f.
Chip
memory
g.
Conector
h.
Spindle
i.
Actuator
arm motor
Hard
disk dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu
a. Nonremovable hard disk
Nonremovable
hard disk disebut juga fixed disk karena memang diletakan di dalam unit sistem
dan tidak dimasukan untuk dibawa bepergian.
b. Removable hard disk
Removable
hard disk adalah jenis hard disk yang hanya mengandung satu piringan atau dua
piringan yang dilengkapi dengan head baca-tulis. Piranti seperti ini kadangkala
disebut hard disk cartridge. Umumnya berkapasitas 2 GB.
4. Floppy Disk
Disket
(floppy disk atau magnetic diskette atau flexible disk) diciptakan denga tujuan
agar data dapat dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain. Oleh karena
sifatnya demikian, disket biasa juga disebut removable disk. Disket berisi
sebuah piringan magnetik. Pembacaan dan penulisan data ke piringan magnetik
dilakukan melalui head yang akan menempel ke permukaan piringan.
5. Zip Disk
Di
lingkungan PC terdapat piranti yang sifatnya seperti disket dalam arti dapat
dibwa-bawa, tetapi memiliki kapasitas yang lebih tinggi. Piranti ini
dihubungkan ke komputer melalui port printer, USB, maupun SCSI. Media menyimpan
diberi nama Zip disk.
6. Piringan Optik
Piringan optik (optical disk) adalah
piringan yan dapat menampung data hingga ratusan atau bahkan ribuan kali
dibandingkan disket. Piringan optik dapat berupa CD dan DVD.
a. CD
CD (compack disk) atau laser optikal
disk merupakan jenis piringan optik yang pertama kali muncul. Pembacaan dan
penulisan data pada piringan ditangani melalui sinar laser. Oleh karena itu
kecepatan akses piringan optis jauh lebih tinggi daripada disket. Batas Burning
untuk CD adalah Untuk CD umumnya sampai batas 650 MB.
Macam
CD yaitu CD-ROM, CD-WORM, CD-Rewritable.
b. DVD
Perangkat DVD (digital video disc juga sering disebut
sebagai digital versatile disc) merupakan tekologi piringan optik kedua setelah
CD. DVD memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar, membaca lebih cepat
ketimbang CD, dengan muatan video berkualitas setara sinema, dan lebih
ketimbang piringan penyimpanan data untuk keperluan audio maupun komputer PC.
Batas Burning untuk DVD lebih besar dibandingkan dengan CD yaitu 4400 MB.
Diantara pabrikan-pabrikan yang telah melakukan
test, terdapat kesepakatan bahwa, dibawah kondisi penyimpanan yang direkomendasikan,
disc CD-R, DVD-R dan DVD+R setidaknya mempunyai harapan usia hidup 100 sampai
200 tahun atau lebih, sedangkan disc CD-RW, DVD-RW, DVD+RW, dan DVD-RAM
setidaknya 25 tahun atau lebih.
Pada DVD-ROM umurnya bervariasi mulai dari 20 sampai
100 tahun. Ada sedikit laporan perkiraan umur disc yang telah dipublikasikan
oleh laboratorium2 independen. Sebuah studi percepatan usia di NIST
memperkirakan perkiraan usia hidup dari satu tipe DVD-R untuk penulisan disc
dapat 30 tahun jika disimpan pada 25°C (77°F) dan 50% kelembaban relatif.
Standarisasi
kecepatan baca/tulis DVD-ROM dan DVD-RW.
Kecepatan
|
MegaByte/s
|
Megabit/s
|
1x
|
1.32
|
10.56
|
2x
|
2.64
|
21.12
|
4x
|
5.28
|
42.24
|
8x
|
10.56
|
84.48
|
10x
|
13.20
|
105.6
|
12x
|
15.84
|
126.72
|
16x
|
21.12
|
168.96
|
20x
|
26.40
|
211.20
|
22x
|
29.04
|
232.32
|
c.
Blu-ray
Pada tahun 1997, teknologi baru
yang menyatukan gambar dan audio digital ditemukan, yang biasa kita kenal
dengan sebutan Digital Video / Versatile Disc (DVD). Penemuan teknologi
tersebut tentunya cukup berpengaruh terhadap industri film. Namun tak sampai 10
tahun, atau tepatnya tahun 2006, industri film kembali dimanjakan oleh penemuan
teknologi yang lebih canggih, bernama Blu-Ray Disc (BD).
Blu-ray terdiri dari 2 kata, yaitu
Blue yang berarti biru, mengacu kepada warna laser yang digunakan, dan Ray yang
berasal dari jenis optiknya, optical ray. Namun mengapa namanya Blu-Ray, bukan
Blue-Ray? Hal ini disebabkan kata-kata yang sering disebutkan tidak boleh
dimerekdagangkan, sehingga oleh pembuatnya huruf “e” dihilangkan. Blu-ray
memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar, yaitu sampai dengan 27 GB,
atau setara dengan 2 jam video berkualitas sangat baik (High Definition), dan
13 jam video berkualitas standar.
7. USB Flash Disk
USB Flash Disk (UFD) adalah peranti
penyimpanan eksternal yang berbentuk pena dengan panjang 53-63 mm, lebar 17 mm
dan tinggi 8 mm dan dicolokan ke port USB. Peranti ini dikenal dengan nama yang
bervariasi antara lain pen disk dan pen drive.
8. Smart Card
Smart card atau kartu cerdas umumnya
berupa kartu plastik yang dilengkapi dengan sebuah cip. Pada cip inilah
terkandung memori, prosesor, dan bahkan sistem oprasi. Smart card umum
digunakan saat ini, untuk kartu telpon prabayar.
9. Kartu Memori
Kartu memori (memory card) adalah jenis
penyimpanan permanen yang bisa digunakan pada PDA ataupun kamera digital. Saat
ini terdapat aneka ragam kartu memori. Beberapa contoh yaitu Compact Flash,
Smart Media Card, dan Secure Digital Card.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar